bookmate game
M Irja Nasrulloh Majid

Aku Tak Sempurna

Tak ada yang sempurna. Itu pasti, karena setiap orang punya kekurangan. Tapi, apakah ketaksempurnaan itu lantas membuat kita boleh mengalah pada masalah? Pantaskah menjadikan kelemahan sebagai alasan untuk tunduk di hadapan bujuk rayu hawa nafsu? Buku ini menyelami lebih dalam tentang hakikat manusia dan tabiatnya. Mengajak kita untuk menyikapi kelemahan bukan sebagai pembenaran atas kesalahan. Sebab, di samping keterbatasan yang ada, Allah telah menitipkan segudang talenta dan keajaiban pada diri manusia. Bahwa ketakberdayaan, sejatinya justru mendorong manusia untuk terus berjuang menggapai “kesempurnaan diri”, agar tak terus tenggelam dalam kebodohan dan dosa.Apakah dengan segala ketaksempurnaan itu, kita mau berusaha sekuat tenaga untuk menjadi mulia atau malah pasrah untuk terus menjadi pendosa?[Mizan, Mizan Pusblishing, Mizania, Agama, Islam, Hidup, Indonesia]
208 halaman cetak
Pemilik hak cipta
Mizan
Sudahkah Anda membacanya? Bagaimanakah menurut Anda?
👍👎

Kesan

    Maryana Abbasmembagikan kesantahun lalu
    👍Layak dibaca
    💡Banyak pelajaran
    🎯Bermanfaat
    🚀Sangat menarik
    💧Menyentuh

    ♥️

    Dina Asmembagikan kesan2 tahun yang lalu
    💡Banyak pelajaran

    sya suka dengan pendapat nya!!

    Memet Memetmembagikan kesan4 tahun yang lalu
    💡Banyak pelajaran

    Harus belajar banyak

Kutipan

    Meisya Putri Adeliamembuat kutipan9 bulan yang lalu
    Kenikmatan dunia hanyalah “fatamorgana” jika dibandingkan dengan kenikmatan yang Allah sediakan di surga.
    anakdewamembuat kutipantahun lalu
    Hal yang paling mudah kita lihat ialah keterbatasan fisik yang ada pada diri manusia. Sebuah virus kecil ganas yang menyerang organ dalam manusia bisa menjadi perantara berakhirnya hidup mereka. Kerusakan sedikit saja pada bagian otak bisa seketika memupuskan masa depan, menyebabkan kematian yang tak terelakkan.
    Meisya Putri Adeliamembuat kutipan9 bulan yang lalu
    Allah Taala berfirman,
    Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik (QS Al-Mu’minûn [23]: 12-14).

Di rak buku

    aidahranafatiyah
    Bacalah!
    • 8
    rebeccaakrista
    Aku
    • 10
    Ukhti Qalbi
    My Reading list
    • 11
    DKPTR 12
    Hatta
    • 7
    Mujab Kauma
    Book snifeer
    • 5
fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)