Quraish Shihab

Lentera Hati: Kisah & Hikmah Kehidupan

Beri tahu saya ketika buku ditambahkan
Untuk membaca buku ini unggah file EPUB atau FB2 ke Bookmate. Bagaimana cara mengunggah buku?
Hati sifatnya seperti yang diisyaratkan oleh kata padanannya, kalbu. Kalbu berasal dari bahasa Arab yang berakar dari kata kerja qalaba yang berarti “membalik”. Dengan kata lain, hati berpotensi untuk berbolak-balik, yaitu di satu saat merasa senang dan di saat lain merasa susah, atau suatu kali mau menerima dan suatu kali menolak. Hati memang tidak konsisten, kecuali yang memperoleh bimbingan cahaya Ilahi. Dari sinilah, lentera diperlukan bagi hati manusia.

Lentera Ilahi adalah sekumpulan tulisan yang memiliki kekayaan topik beraneka ragam karya seorang pakar tafsir kondang yang salah satu buku karyanya, “Membumikan Al-Quran”, meraih penghargaan Buku Terlaris Mizan 1993. Ditulis dengan gaya bahasa populer dan lugas (tidak berbelit-belit), buku ini diharapkan dapat membantu pembacanya untuk meraih -walaupun redup— secercah cahaya Ilahi guna menerangi hati yang gundah, gelisah, dan tidak memiliki kejelasan arah. Penulis berupaya mengangkat topik-topik aktual dan hangat yang beredar di dalam masyarakat, untuk kemudian di bahasanya secara jernih dengan menjadikan Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Saw. sebagai sumber rujukannya.
Buku ini saat ini tidak tersedia
244 halaman cetak
Sudahkah Anda membacanya? Bagaimanakah menurut Anda?
👍👎

Kutipan

  • Andi Imranmembuat kutipan5 tahun yang lalu
    Benar, menjalin hubungan kasih sayang dengan musuh adalah terlarang. Namun perlakuan adil terhadap mereka adalah kewajiban, demikian Al-Quran surah Al-Mumtahanah ayat 8 menegaskan. Ayat ini turun berkenaan dengan keengganan Asma', putri Abu Bakar r.a., menerima hadiah dari ibunya yang ketika itu belum memeluk Islam. Mengetahui hal itu, Nabi Muhammad saw. memerintahkannya untuk menerima dan berbuat baik. Bahkan, lanjutan ayat itu menyatakan: "Allah tidak melarangmu sekalian berbuat baik dan memberi sebagian dari hartamu kepada yang tidak seagama denganmu, selama mereka tidak memusuhimu dalam agama atau mengusir kamu dari kampung halamanmu" (QS 60: 9).
    Itulah sebagian cerminan persaudaraan yang diajarkan Islam. []
  • Andi Imranmembuat kutipan5 tahun yang lalu
    Itulah sebabnya agama tidak melarang penerimaan maupun pemberian hadiah dari dan kepada siapa pun selama hal tersebut tidak melahirkan pencemaran akidah. Nabi sendiri menerima hadiah dari penguasa Mesir yang beragama Kristen, misalnya, berupa seorang gadis bernama Mariah yang darinya lahir putra beliau, Ibrahim.
  • Andi Imranmembuat kutipan5 tahun yang lalu
    ada suatu ketika, ada sahabat Nabi saw. yang telah terbiasa memberikan bantuan kepada non-Muslim, bermaksud menghentikan bantuannya dengan harapan penghentian itu akan mengantarkan mereka memeluk Islam. (Perhatikan bahwa mereka bersikap pasif, bukan memberi agar mereka me-nukar keyakinannya). Maksud para sahabat ini dengan tegas dilarang, melalui Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 272: Bukan urusanmu memberi petunjuk kepada mereka (menjadikan mereka Muslim), Allah yang memberi petunjuk (lanjutkan pemberiaan itu, karena harta apa saja yang kamu berikan meskipun kepada orang yang tidak seagama) maka ganjarannya adalah untuk kamu sendiri."

Di rak buku

fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)