Quraish Shihab

Lentera Hati: Kisah & Hikmah Kehidupan

Beri tahu saya ketika buku ditambahkan
Untuk membaca buku ini unggah file EPUB atau FB2 ke Bookmate. Bagaimana cara mengunggah buku?
  • Andi Imranmembuat kutipan4 tahun yang lalu
    Benar, menjalin hubungan kasih sayang dengan musuh adalah terlarang. Namun perlakuan adil terhadap mereka adalah kewajiban, demikian Al-Quran surah Al-Mumtahanah ayat 8 menegaskan. Ayat ini turun berkenaan dengan keengganan Asma', putri Abu Bakar r.a., menerima hadiah dari ibunya yang ketika itu belum memeluk Islam. Mengetahui hal itu, Nabi Muhammad saw. memerintahkannya untuk menerima dan berbuat baik. Bahkan, lanjutan ayat itu menyatakan: "Allah tidak melarangmu sekalian berbuat baik dan memberi sebagian dari hartamu kepada yang tidak seagama denganmu, selama mereka tidak memusuhimu dalam agama atau mengusir kamu dari kampung halamanmu" (QS 60: 9).
    Itulah sebagian cerminan persaudaraan yang diajarkan Islam. []
  • Andi Imranmembuat kutipan4 tahun yang lalu
    Itulah sebabnya agama tidak melarang penerimaan maupun pemberian hadiah dari dan kepada siapa pun selama hal tersebut tidak melahirkan pencemaran akidah. Nabi sendiri menerima hadiah dari penguasa Mesir yang beragama Kristen, misalnya, berupa seorang gadis bernama Mariah yang darinya lahir putra beliau, Ibrahim.
  • Andi Imranmembuat kutipan4 tahun yang lalu
    ada suatu ketika, ada sahabat Nabi saw. yang telah terbiasa memberikan bantuan kepada non-Muslim, bermaksud menghentikan bantuannya dengan harapan penghentian itu akan mengantarkan mereka memeluk Islam. (Perhatikan bahwa mereka bersikap pasif, bukan memberi agar mereka me-nukar keyakinannya). Maksud para sahabat ini dengan tegas dilarang, melalui Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 272: Bukan urusanmu memberi petunjuk kepada mereka (menjadikan mereka Muslim), Allah yang memberi petunjuk (lanjutkan pemberiaan itu, karena harta apa saja yang kamu berikan meskipun kepada orang yang tidak seagama) maka ganjarannya adalah untuk kamu sendiri."
  • Andi Imranmembuat kutipan4 tahun yang lalu
    kebenaran. Tapi harus diingat, bahwa kelonggran ini hanya diberikan dalam bidang furu' (rincian ajaran), misalnya, penetapan waktu Idul Fitri, dan yang berbeda pun harus memiliki otoritas ilmiah - mujtahid dalam bahasa hadisnya.
    Ada satu hal yang dapat dipastikan, yaitu bahwa "yang berlebaran pada hari A tidak kurang keikhlasannya mengikuti ajaran agama daripada yang berlebaran pada hari B." Timbulnya perbedaan adalah akibat cara pandang dan bukan dalam tujuannya.
    Kita memang berbeda dalam hal penetapan waktu Idul Fitri, namun bukan pada makna yang dikandungnya. Bukankah kita semua beridul-fitri?
    Beridul fitri mengantarkan kita untuk berteng-gang rasa dan menyadari betapa besar toleransi Tuhan kepada hamba-Nya demi menciptakan keserasian hubungan. Salah satu arti Idul Fitri adalah "kembali kepada agama". Dalam hal ini Nabi mengingatkan bahwa al-din al muamalah (keserasian hubungan adalah tanda keberagamaan yang benar). Di tempat lain, beliau juga mengingatkan bahwa al-din Al-nasthah (agama adalah nasihat), sehingga setiap Muslim harus sadar bahwa masing-masing dapat melakukan kesalahan.
  • Andi Imranmembuat kutipan4 tahun yang lalu
    mam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah berpesan kepada sekelompok pasukan: "Jangan shalat Asar, seorang di antaramu, kecuali di perkampungan Bani Quraizhah." Perjalanan demikian panjang, dan waktu Asar telah hampir berlalu.
    Maka sebagian anggota kelompok melaksanakan shalat Asar sebelum tiba di tempat yang dituju, sedangkan yang lain berpegang pada bunyi teks dan bersikeras melaksanakannya di tempat yang dituju meskipun waktunya telah berlalu.
    Ketika kemudian perbedaan ini dilaporkan kepada Nabi saw., beliau tidak menyalahkan siapa pun. Keduanya dibenarkan walaupun berbeda. Dalam bahasa agama dikenal tanawwu' al'ibadah, (keragaman cara benbadah). Dalam disiplin ilmu ushul, sebagian ulama menganut prinsip Ia hukma lillah qabla ijtihad al-mujtahid (belum ada ketetapan hukum Allah sebelum ada ijtihad dari mujtahid [orang yang memiliki otoritas menetapkan]), sehingga hukum Allah adalah apa yang ditetapkan pemilik otoritas , betapapun mereka berbeda semua direstui-Nya.
    Yang memiliki otoritas - kalaupun salah - masih direstui Allah, bahkan diberi satu ganjaran. Ini semua karena adanya niat kesungguhannya mencari
  • Andi Imranmembuat kutipan4 tahun yang lalu
    tulah makna serta substansi halal bihalal, atau jika istilah tersebut enggan anda gunakan, katakanlah bahwa itu merupakan hakikat Idul Fitri, sehingga semakin banyak dan seringnya Anda mengulurkan tangan dan melapangkan dada, dan semakin parah luka hati yang Anda obati dengan memaafkan, maka semakin dalam pula penghayatan dan pengamalan Anda terhadap hakikat halal bihalal. Bentuknya memang khas Indonesia, namun hakikatnya adalah hakikat ajaran Islam. []
  • Andi Imranmembuat kutipan4 tahun yang lalu
    Dalam salah satu sabdanya, beliau menyebut tiga dari sekian sifat yang harus dimiliki oleh pejabat, yaitu ketakwaan yang menangkal pelanggaran, kelapangan dada yang melahirkan simpati, dan kemampuan memimpin sehingga menjadi "bapak bagi anak-anaknya". []
  • Andi Imranmembuat kutipan4 tahun yang lalu
    da perbedaan perlakuan Allah terhadap umat dahulu dan umat masa kini. Ini diakibatkan dari perbedaan tingkat kemampuan akal manusia. Para nabi terdahulu dilengkapi Allah dengan mukjizat yang bersifat inderawi guna membuktikan kebenaran rasul, karena akal masyarakat ketika itu membu-tuhkannya. Mukjizat itu tujuannya untuk membujuk mereka, sebagaimana anak kecil yang perlu dibujuk dulu agar mau makan atau menelan obat. Ketika manusia telah mencapai kedewasaan akalnya, bukan hanya mukjizat yang bersifat inderawi yang ditiadakan, Nabi pun diakhiri kehadirannya.
  • Kunto Wiyogamembuat kutipan4 tahun yang lalu
    Kita memiliki kehendak, tetapi keinginan dan kehendak kita tidak disesuaikan dengan kemampuan kita. Kita dapat berbicara, tetapi pembicaraan kita tidak didukung oleh pengetahuan. Kita mendengar, melihat, tetapi hanya setengah-setengah, sehingga hidup dan kehidupan kita pun demikian.
  • Kunto Wiyogamembuat kutipan4 tahun yang lalu
    da tujuh sifat Allah yang kita persaksikan keEsaan-Nya yang dinamai shifat ijabiyah: Kodrat (Kekuasaan), Kehendak, Pengetahuan, Hidup, Pendengaran, Penglihatan dan Kaldm (Firman).
fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)