Buku
Ginanjar Teguh Iman

Bulan Merah

Sekelompok anak muda membentuk Bulan Merah pada masa perang kemerdekaan. Tidak banyak orang yang tahu tentang Bulan Merah. Yang tahu pun akan mencibir setiap kali nama kelompok musik keroncong itu disebut. Bagi mereka, Bulan Merah tak ubahnya omong kosong. Keberadaannya tak lebih dari misteri karena tak semua orang pernah menyaksikan pertunjukannya. Sejarah juga tak sempat mencatat perjuangannya.
Kata Kakek, Bulan Merah bukanlah kelompok musik keroncong biasa. Pertunjukannya selalu digelar tiba-tiba, tanpa bisa diduga. Itu karena beberapa yang datang juga bukan penonton biasa. Penonton yang tak biasa itu rupanya menyimak dengan saksama setiap lirik lagu yang didendangkan Bulan Merah. Lirik-lirik lagu yang ternyata telah disisipkan pesan-pesan rahasia di dalamnya.
Pesan-pesan rahasia itu kemudian akan berbalas pesan rahasia lainnya. Semua terjadi begitu cepatnya. Harus cepat, sebelum patroli kolonial Belanda datang dan membubarkan pertunjukan. Sayang, sejarah tak sempat mencatat perjuangannya.
Dari sedikit orang yang tahu tentang Bulan Merah, salah satunya adalah kakekku. Inilah kisahnya.
[Mizan, Qanita, Musik, Keroncong, Misteri, Perjuangan, Indonesia]
233 halaman cetak
Pemilik hak cipta
Mizan
Sudahkah Anda membacanya? Bagaimanakah menurut Anda?
👍👎

Di rak buku

  • thebookishome
    Timbuctoo
    • 229
    • 26
  • Mohamad zainal fanani
    Koleksi
    • 116
    • 15
fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)