en
Buku
Marie Lu

Legend

Tahun 2130. Amerika Serikat telah terbagi menjadi dua wilayah: Republik di Barat dan Koloni di Timur. Keduanya menghadapi perang saudara yang tak ada habisnya. Seakan itu belum cukup, rakyat Republik di rumah-rumah kumuh harus menghadapi wabah penyakit dan konflik kesenjangan sosial.Day, warga miskin Republik, mempunyai puluhan catatan kriminal dan tak punya rekaman sidik jari maupun potret diri. Selama lima tahun, pemuda itu menjadi buronan paling dicari, terlebih setelah dia dituduh membunuh Metias, salah satu tentara militer Republik.June, adik perempuan Metias dari ranah elite dan calon prajurit militer, bersumpah untuk memburu Day demi membalas dendam atas kematian kakaknya, sekaligus mengabdi pada Republik. Namun, kenyataan berkata lain saat June dan Day saling jatuh cinta. Bagaimana hubungan keduanya berlanjut? Dan apakah yang akan dilakukan June untuk menghadapi intrik dengan Day serta negaranya?
[Mizan, Fantasi, Fiksi, Seru, Amerika, Los Angels, Masa Depan, Indonesia]
303 halaman cetak
Pemilik hak cipta
Mizan
Sudahkah Anda membacanya? Bagaimanakah menurut Anda?
👍👎

Kesan

  • b9133820828membagikan kesan8 tahun yang lalu
    👍Layak dibaca

    Good

  • aditya novanandamembagikan kesan8 tahun yang lalu
    👍Layak dibaca
    🚀Sangat menarik

    Berkesan

  • b2576460217membagikan kesan9 tahun yang lalu
    💞Romantis

    Great..

Kutipan

  • Annette Rosemembuat kutipan3 tahun yang lalu
    you die in the moment, you take it all one day at a time.” He looks toward the railway car’s open door, where streaks of dark water blanket the world. “You try to walk in the light.”
  • Lilomembuat kutipan3 tahun yang lalu
    He pulls away first. We stare at each other in bewildered silence, like neither of us can quite grasp what just happened.

    Then he regains his composure, and as I struggle to regain mine, he leans back against the wall beside me and sighs. “Sorry,” he murmurs. He gives me a look laced with mischief. “I couldn’t help it. But at least now it’s over with.”
  • Lilomembuat kutipan3 tahun yang lalu
    The words have barely left my mouth when the boy leans closer and places his hand on my cheek. All my training would have me block his hand and pin it to the ground. But now I do nothing but sit perfectly still. He pulls me to him. I take a breath before he touches his lips to mine.

Di rak buku

fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)