Jadi, Kapan Kawin?

Setahun setelah ditinggal di altar oleh calon suaminya, setahun yang ia habiskan dalam kegalauan yang berkepanjangan, Abby mendapatkan sebuah ide gila: traveling mengenakan gaun pengantin. Meski tanpa pasangan, dan tentu saja akan menuai tatapan-tatapan aneh dari banyak orang, ia bertekad menikmati setiap detik perjalanannya.

Ketika pacaran, memang asyik berdua-duaan. Tapi pernikahan belum tentu sama. Bagi sebagian orang, bukan hanya sang pasangan yang kamu nikahi, tapi seluruh keluarganya. Dan — bukannya mau terdengar pesimis! — hal ini nggak selalu berjalan mulus.

Ada dua tipe chaos dalam mempersiapkan pernikahan: satu, kacau balau keribetan memperhatikan berbagai printilan agar acara berlangsung sempurna sesuai rencana dan, yang kedua, kekacauan yang hadir ketika pertanyaan-pertanyaan penting mulai timbul semakin mendekati Hari H. Mungkinkah tinggal serumah dengan seseorang yang berbeda prinsip? Apakah seharusnya lama pacaran tidak dijadikan barometer keharusan masuk ke tahap selanjutnya? Inilah hal-hal yang perlu Aria jawab usai melamar Raga.

Sebuah lamaran menikah bukan hanya semata-mata ajakan untuk menjalani sisa hidup bersama-sama, tapi juga statement yang menyatakan ke seluruh dunia betapa berartinya kamu dalam hidupnya. Namun, kenyataan belum tentu selalu sesederhana itu. Bagi beberapa pasangan, ada banyak rintangan yang perlu dilalui terlebih dahulu, terutama dalam hal kejujuran.

Bukan tidak mungkin acara pernikahan kamu akan berjalan di luar rencana. Bukan tidak mungkin juga acara tersebut akan membuat kamu merasakan kelelahan luar biasa dan bukan kebahagiaan yang meluap-luap. Namun, ketika hendak menghabiskan seluruh hidupmu dengan orang yang kamu cintai, tentunya ada hal-hal lebih besar yang perlu dipikirkan dibanding satu pesta saja. Lagi pula, apapun yang kurang dari malam tersebut mungkin akan terasa kecil selama kamu benar-benar bahagia di hari-hari berikutnya. Bukan begitu?

Menunggu, menunggu, dan menunggu. Sudah pacaran delapan tahun, namun pertanyaan itu belum terucap juga dari bibir Ben, pacar Baby. Haruskah ia terus bersukarela menunggu dalam kegelisahan, ataukah sebaiknya ia mencari kebahagiaannya sendiri?

Ketika memutuskan untuk memulai perjalanan setahun penuh ke Italia, India, dan Indonesia — perjalanan yang melahirkan buku Eat Pray Love — Elizabeth Gilbert sedang dalam keadaan sangat terpuruk. Namun setelah jatuh cinta dengan seorang pria di Pulau Bali, Ia pun mulai kembali membuka diri. Seperti apa perjalanan emosionalnya kali ini? Dalam Committed, Ia bercerita lebih lanjut mengenai keputusannya.

Apa, sih pernikahan impianmu? Dalam buku ini, beberapa penulis berkolaborasi menghasilkan koleksi cerita dan esai pribadi mereka mengenai cinta dan pernikahan yang akan menginspirasi kamu untuk memahami arti dan keindahan yang sesungguhnya dari kedua hal tersebut.

Mana yang lebih baik: pria baik, soleh, dan pandai, yang sesuai dengan kriteria kamu, atau pria yang mungkin tidak memenuhi apa yang kamu cari, namun kamu cintai dengan sepenuh hati? Inilah salah satu dari banyak pertanyaan yang dibahas dalam buku ini. Sebuah karya yang mungkin juga akan mengubah pikiranmu mengenai konsep menikah muda.

Karir, pertumbuhan pribadi, atau pernikahan. Banyak yang merasa hal-hal tersebut tak bisa dijalankan secara bersamaan, padahal, tidak sedikit orang di luar sana yang menikah cepat dan tetap mampu mengejar cita-cita mereka. Kalau kamu sedang galau memutuskan mengambil langkah pernikahan di usia yang masih muda, buku ini mungkin akan membantumu mencari jawaban.

Perbedaan agama mungkin salah satu alasan putus yang paling menyakitkan. Tak cukupkah bahwa dua orang saling mencintai? Dalam tulisan ini, kita diajak menelaah isu tersebut melalui kajian terhadap sudut pandang Islam.

Selain menikah beda agama, salah satu topik yang selalu hangat dan menyulut diskusi seru tak berujung adalah poligami. Banyak yang setuju untuk berbeda pendapat, namun tak ada salahnya mengetahui lebih dalam apa sebenarnya konsep yang menjadi asal mula lahirnya poligami dan alasan mereka yang menganutnya sesuai dengan ajaran Islam.