bookmate game
Buku
Goenawan Mohamad

70 Puisi

  • Dara Rasyidmembuat kutipan6 tahun yang lalu
    Dingin tak tercatat
    pada termometer
    Kota hanya basah
    Angin sepanjang sungai
    mengusir, tapi kita tetap saja
    di sana. Seakan-akan
    gerimis raib
  • Ms. Elsmembuat kutipan7 tahun yang lalu
    “Hidup sekedar singgah minum di perjalanan.”
  • liarosepintonmembuat kutipan5 tahun yang lalu
    Di luar detik dan kereta telah berangkat

    Sebelum bait pertama. Sebelum selesai kata

    Sebelum hari tahu ke mana lagi akan tiba

    Aku pun tahu: sepi kita semula

    bersiap kecewa, bersedih tanpa kata-kata
  • islamianurul225membuat kutipan7 tahun yang lalu
    Ia percaya yang khayal akan kekal, seperti langit, dan yang hilang akan hilang seperti percakapan, dan yang kangen akan kangen kepada ada, yang kata orang mungkin tak di sana.
  • mysskhayyramembuat kutipan5 tahun yang lalu
    Hari ini

    aku belum ingin mati.”

    “Sebab anakku

    akan terbang kemari

    dari rumahnya yang jauh

    di sebuah negeri yang teduh.”
  • Ms. Elsmembuat kutipan7 tahun yang lalu
    Barangkali puisi datang untuk membuat kita kembali menyimak dari dekat kehadiran bahasa, merasakan kasar-halus teksturnya, lagunya, dan merawat rasa takjub yang lugu: kenapa bahasa bisa seakan-akan menampilkan dunia, hal-ihwal yang wadag maupun yang niskala, yang mustahil maupun yang sehari-hari. Padahal ia hanya sejenis bunyi-bunyian, atau guratan tanda-tanda pada sebentang permukaan.
  • Ms. Elsmembuat kutipan7 tahun yang lalu
    kata-kata Paul Valéry bahwa puisi adalah “bimbang yang tak putus-putus antara bunyi (le son) dan arti (le sens)
  • temptedtoreadmembuat kutipan7 tahun yang lalu
    masa lalu adalah huruf yang ditinggalkan musim pada
    marmar makam Cina.
    Kerakap memberinya warna. Kematian memberinya kata.
  • ardellbissmembuat kutipan4 tahun yang lalu
    - He, pemberontak

    hari yang berikut bukan milikmu!

    Diseret di muka peleton algojo

    ia meludah

    tapi tak dikatakannya:

    - Semalam kucicip sudah

    betapa lezatnya madu darah.

    (Rendra, “Tahanan”)
  • Rizki Putrimembuat kutipan4 tahun yang lalu
    Almanak” (1962), dan ruang-ruang kota dalam “Catatan-Catatan Jakarta” (1961).
fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)