bookmate game
Ahmad Tohari

Ronggeng Dukuh Paruk

Beri tahu saya ketika buku ditambahkan
Untuk membaca buku ini unggah file EPUB atau FB2 ke Bookmate. Bagaimana cara mengunggah buku?
  • ferlmembuat kutipan4 tahun yang lalu
    Mereka sebaiknya tahumasa kanak-kanak adalah surga yang hanya sekali datang.
  • Novryan Fiqriansyahmembuat kutipan5 tahun yang lalu
    DukuhParuk tidak akan bersusah hati bila ada anak kecil menyanyikan lagu yang paling cabulsekalipun.
  • ListiyaZhr ListiyaZhrmembuat kutipan5 tahun yang lalu
    Namun sama saja. DukuhParuk tidak akan bersusah hati bila ada anak kecil menyanyikan lagu yang paling cabulsekalipun.
  • b3024773525membuat kutipan2 tahun yang lalu
    Mereka hanya puas menjadi buruh tani. Atau berladangsingkong kecil-kecilan.
  • b3024773525membuat kutipan2 tahun yang lalu
    Kemelaratan di sana terpelihara secara lestari karena kebodohandan kemalasan penghuninya
  • b3024773525membuat kutipan2 tahun yang lalu
    Tidak bisa kupastikan yang kurindukan adalah seorang perempuan sebagai kecintaan atauseorang perempuan sebagai citra seorang emak.
  • b3024773525membuat kutipan2 tahun yang lalu
    Aku heran mengapa orang Dukuh Paruk tidak membuat kesepakatan, dan bersama-samamenipuku. Kalau mereka mengatakan makam Emak ada di antara makam-makam dipekuburan Dukuh Paruk, pasti aku percaya. Itu lebih baik daripada
  • Aufaa Ikrammembuat kutipan2 tahun yang lalu
    Di belakangku Dukuh Parukdiam membisu. Namun segalanya masih utuh di sana; keramat Ki Secamenggala,kemelaratan, sumpah-serapah, irama calung dan seorang ronggeng.

    Tamat
  • Aufaa Ikrammembuat kutipan2 tahun yang lalu
    Seorang perempuan yang ingin kuanggap tanpa sebutan apa pun, baik sebutanronggeng atau sebutan perempuan Dukuh Paruk. Srintil hanya ingin disebut sebagai seorangperempuan utuh. Dia sungguh-sungguh ingin melahirkan anakku dari rahimnya. Dia ingin akutetap tinggal bersamanya di Dukuh Paruk, atau ikut bersamaku, pergi bergabung dengankelompok Sersan Slamet.

    “Bila kau ingin bertani, aku mampu membeli satu hektar sawah buat kaukerjakan. Bila kauingin berdagang, akan kusediakan uang secukupnya,” pinta Srintil di tengah malam yang amatsepi.

    “Srin, aku belum berfikir sedemikian jauh. Atau aku takkan pernah memikirkan hal semacamitu. Lagipula aku masih teringat betul kata-katamu dulu bahwa kau senang menjadironggeng,” jawabku.
  • Aufaa Ikrammembuat kutipan2 tahun yang lalu
    Pada hari-hari pertama menjadi tobang, banyak hal baru yang kurasakan. Siang hari akumencuci pakaian-pakaian tentara, melap sepatu-sepatu. Urusan dapur menjadi bagianku pula.Aku melakukan bagian ini dengan senang hati karena di samping memasak akuberkesempatan pergi berbelanja ke pasar Dawuan. Di sana aku pamer dengan baju seragam.Semua orang yang pernah mengenalku di pasar itu memujiku. Bahkan pemilik singkong yangpernah beberapa belas bulan menjadi majikanku, tak berani memanggilku dengan nama,melainkan dengan sebutan “mas tobang”. Aku berharap Srintil secepatnya mengetahuiperubahan diriku lalu datang berbelanja ke pasar Dawuan. Sayang belum satu pun orangDukuh Paruk kujumpai di pasar itu.
fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)