“Sangat mustahil jika ada makhluk mendekat kepada Ibrahim as., lalu tidak terkesan… Dia nyalakan tubuhnya yang mulia laksana lilin, untuk menerangi makhluk. Suatu kali, para musuh melemparkannya ke dalam api. Namun, api bumi itu padam oleh api langit yang membara dalam hatinya. Memang, api tak akan bisa membakar api yang lebih besar. Dan api yang paling besar adalah api cinta!”Demikian cerita merpati tentang Nabi Ibrahim as. Buku Fabel al-Qur’an ini berisi kisah para binatang yang namanya disebut dalam al-Qur’an. Apakah keberadaan mereka hanya sebagai unsur pelengkap kisah-kisah yang disajikan al-Qur’an ataukah ada maksud lain sehingga kitab suci memandang perlu mengabadikan nama dan kisah mereka? Sebagian dari binatang yang dikisahkan biasanya terkait dengan kehidupan para nabi. Kebanyakan mereka hidup bersama dan menjadi pelayan para nabi, bahkan menjadi bukti mukzijat keberadaan utusan Allah yang mengemban risalah ajaran tauhid.
Daya tarik buku ini terletakpada latar kisah para nabi, yang dilihat dari sudut pandang para binatang, yang memberi kesaksian tentang aneka peristiwa, yang disusun berdasarkan tuturanal-Qur’an dan kitab-kitab sejarah. Kesan dramatis, memukau, serta emosional akan pembaca tangkap saat membacanya berkat suguhan ceritadi dalamnya—melalui peran utama tokoh dunia binatang dengan sudut pandang mereka sendiri.