Tere Liye

Negeri di Ujung Tanduk

Beri tahu saya ketika buku ditambahkan
Untuk membaca buku ini unggah file EPUB atau FB2 ke Bookmate. Bagaimana cara mengunggah buku?
  • ꦤꦝꦶꦫꦧꦶꦤ꧀ꦗꦺꦴꦲꦸmembuat kutipan7 tahun yang lalu
    lihatlah, bukankah ada banyak partai politik di negeri ini yang tidak ubahnya seperti kerajaan. Pucuk pimpinannya adalah ratu, mewarisi kedudukan itu dari orangtuanya, dan orangtuanya mewariskan posisi itu ke anak-anaknya? Lantas orang-orang di sekitarnya adalah keluarga dekat, kerabat, sanak famili, yang bisa merangsek ke posisi penting tanpa harus susah payah meniti karier politik. Apa kata ratu, semua anggota harus dengar. Apa kara ratu, semua anggota harus tunduk. Omong kosong semua kongres, musyawarah, rapat, dan
    sebagainya. Omong kosong. Titah ratu adalah segalanya, di atas suara seluruh anggota partai.
  • Mohamad Istihorimembuat kutipan3 tahun yang lalu
    jejaring sosial adalah masa depan politik. Kuasai dunia maya, maka menaklukkan dunia nyata lebih mudah.
  • Mohamad Istihorimembuat kutipan3 tahun yang lalu
    tidak ada demokrasi bagi orang-orang bodoh. Lebih jelas lagi, tidak ada demokrasi bagi orang-orang yang berkepentingan.
  • はるmembuat kutipan5 tahun yang lalu
    "Ini sebenarnya seberapa serius, Thomas?" Intonasi suara Maggie berubah.

    "Ini sama seriusnya seperti tahun lalu, Meg. Kau bisa ditembaki, dikejar, atau ditangkap. Tapi tenang, kabar baiknya, kau sudah berpengalaman, bukan? Pengalaman selalu lebih penting dibanding level pendidikan dan nilai akademis," Aku tertawa kecil, mencoba bergurau.

    "Tidak lucu, Thom. Aku seharusnya meminta kenaikan gaji dua kali lipat untuk semua ini. Tidak ada dalam job desc-ku tertulis bekerja lembur saat long weekend," Maggie menjawab datar gurauanku. Dari speaker telepon terdengar samar suara pintu ditutup, sepertinya dia naik ke kendaraan, dia bicara selintas dengan seseorang.
  • Novita Nur'azizahmembuat kutipan6 tahun yang lalu
    "Bagaimana mungkin kita akan memercayakan keputusan pada orang yang tidak mengerti apa yang sedang mereka pilih atau putuskan." Atau yang lebih ekstrem lagi, mereka berkepentingan atas keputusan tersebut."
  • Handito Barlianmembuat kutipan6 tahun yang lalu
    "Sebagaimana sebuah bisnis omong kosong dijalankan, kita harus berdiri di atas ribuan omong kosong agar omong kosong tersebut menjadi sesuatu yang bisa dijual dengan manis, dan dibeli dengan larisnya oleh para pemilih.
  • Sevilen Sevilenmembuat kutipan6 tahun yang lalu
    Penjelasan selalu datang dari orang yang tepat, waktu yang tepat.
  • b6221027333membuat kutipan3 bulan yang lalu
    tidak ada demokrasi bagi orang-orang bodoh. Lebih jelas lagi, tidak ada demokrasi bagi orang-orang yang berkepentingan.
  • b6221027333membuat kutipan4 bulan yang lalu
    Jika kita memilih tidak peduli, lebih sibuk dengan urusan masing-masing, nasib negeri ini persis seperti sekeranjang telur di ujung tanduk, hanya soal waktu akan pecah berantakan. Ini negeri di ujung tanduk
  • b6221027333membuat kutipan4 bulan yang lalu
    Apakah ada di dunia ini seorang politikus dengan hati mulia dan niat lurus." Apakah masih ada seorang Gandhi." Seorang Nelson Mandela." Yang berteriak tentang moralitas di depan banyak orang, lantas semua orang berdiri rapat di belakangnya, rela mati mendukung semua prinsip itu terwujud." Apakah masih ada.
fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)