Buku
Jabogar

Makan Tuh Pemilu

Setahun terakhir ini sepertinya kepala kita terus-menerus dihajar oleh berita tentang “pemilu” dan semua omongan enggak penting lainnya tentangnya. Faktanya, pemilu di negara kita memang termasuk pemilu yang paling segudang. Bahkan mungkin negara dengan pemilu terbanyak di dunia. Gosipnya, ada 789 kali, eksekutif maupun legistatif, daerah maupun pusat.

Walaupun begitu, buku ini bukanlah buku politik. Juga bukan buku matematik. Apalagi buku klenik. Buku ini lebih pas disebut buku cerita asyik dengan sedikit bumbu kritik yang disampaikan dengan cara unik dan menggelitik atas perilaku para politisi dan partai politik, yang kelewat asyik goyang itik, sehingga akhirnya lupa mengurus wong cilik. Hik..hik..hik.

Para elit mengira wong cilik belum cerdas. Padahal? Dengarlah percakapan ini:

Kampret: Gus, reformasi itu artinya apa sih?
Gue: Beda-beda, tergantung orangnya.
Kampret: Kalo bagi seorang mahasiswa?
Gue: Bagi mahasiswa, Reformasi adalah Refot Sama Aksi.
Kampret: Kalo bagi seorang ibu rumah tangga?
Gue: Bagi ibu-ibu, Reformasi adalah Refot Makan Nasi.
Kampret: Kalo bagi seorang preman?
Gue: Bagi preman, Reformasi adalah Refot Maling Terasi.
Kampret: Nah, kalo arti reformasi menurut politisi, Gus?
Gue: Refot Maling Kursi.
192 halaman cetak
Sudahkah Anda membacanya? Bagaimanakah menurut Anda?
👍👎
fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)