bookmate game
Pramoedya Ananta Toer

Arok Dedes

Beri tahu saya ketika buku ditambahkan
Untuk membaca buku ini unggah file EPUB atau FB2 ke Bookmate. Bagaimana cara mengunggah buku?
  • Risty Habibiemembuat kutipan5 tahun yang lalu
    Dia memerlukan keadilan, dia harus belajar mengenalnya dengan seluruh tubuh dan jiwanya, bukan hanya suara hampa untuk bunga bibir dan bunga hati Juga untukmu sendiri. Juga untukku sendiri. Juga untuk kita semua. Setiap orang.
  • b5825496833membuat kutipan3 tahun yang lalu
    "Kekurangan dalam menggunakan Sansakerta ini," Lohgawe kemudian meneruskan, "tidak atau jangan dianggap sebagai wakil kemerosotan para brahmana, juga tidak akan mengurangi satu titik penting yang akan kusampaikan. Kita telah mema-mah-biak kejengkelan selama ini. Lihatlah ini," dengan telapak tangan kanan ia tepuk leher Arok, "seorang pemuda, seorang Humalang, yang dengan trisula di tangan akan mampu binasakan Kunda.
  • b5825496833membuat kutipan3 tahun yang lalu
    "Berbelas tahun terkurung di sini sahaya jadi mengerti, Yang Mulia tiada punya teman. Jangan, Yang Mulia, tak ada guna berteman. Percayalah, tak ada seorang pun bisa dipercaya. Dari sesama yang busuk, boleh jadi Rimang ini yang kurang busuknya."
  • Risty Habibiemembuat kutipan5 tahun yang lalu
    "Ada waktunya setiap orang mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri.
  • Risty Habibiemembuat kutipan5 tahun yang lalu
    hari-hari sesak ini bertanya:

    "Apa salah kesan itu, Dedes?"

    "Ada diajarkan oleh kaum Brahmana: orang kaya terkesan pongah di mata si miskin; orang bijaksana terkesan angkuh di mata si dungu; orang gagah-berani terkesan dewa di mata si pengecut; juga sebaliknya, Kakanda: orang miskin tak berkesan apa-apa pada si kaya; orang dungu terkesan mengibakan pada si bijaksana; orang pengecut terkesan hina pada si gagah-berani. Tetapi semua kesan itu salah. Orang harus mengenal mereka lebih dahulu."
  • Risty Habibiemembuat kutipan5 tahun yang lalu
    Dengarkan sahaya ulangi kata-katanya Wanita adalah Dewa; Wanita adalah Kehidupan; Wanita adalah Perhiasan untuk pria ...Yang Mulia. Sahaya membenarkan, hanya alasannya tidak. Yang Mulia, menyesatkan ..."
  • Risty Habibiemembuat kutipan5 tahun yang lalu
    "Ada diajarkan oleh kaum Brahmana: orang kaya terkesan pongah di mata si miskin; orang bijaksana terkesan angkuh di mata si dungu; orang gagah-berani terkesan dewa di mata si pengecut; juga sebaliknya, Kakanda: orang miskin tak berkesan apa-apa pada si kaya; orang dungu terkesan mengibakan pada si bijaksana; orang pengecut terkesan hina pada si gagah-berani. Tetapi semua kesan itu salah. Orang harus mengenal mereka lebih dahulu."

    Akuwu itu meninggalkan Taman Larangan untuk menemui Arok dan anak buahnya sekali lagi.
  • Risty Habibiemembuat kutipan5 tahun yang lalu
    bijaksana, berhenti hanya mengurusi diri sendiri, mulai mengurusi kawula.
  • Risty Habibiemembuat kutipan5 tahun yang lalu
    "Barangsiapa menyebar angin, dia akan berpanen badai."
  • Risty Habibiemembuat kutipan5 tahun yang lalu
    "Dari mana asalnya kedunguan itu, Yang Mulia?"

    "Dari terlalu banyak mengurus diri sendiri, sehingga buta terhadap yang lain-lain."
fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)