Colorless Tsukuru Tazaki and His Years of Pilgrimage
Kesan
- An-nisa Pratiwimembagikan kesan6 tahun yang lalu
💧MenyentuhKesunyian yang membunuh, kesedihan yang menenggelamkan jiwa dan tanpa warna. Haruki Murakami merekam perasaan tersingkir-teralienasi itu dengan amat baik.
- Lestary J. Baranymembagikan kesan7 tahun yang lalu
I overrated this book.
Saya sangat menikmati buku ini sampai bab terakhir, tetapi tidak halaman terakhirnya. Pada mulanya saya pikir Murakami sangat imajinatif dan luar biasa dalam membangun karakter dengan masalah khas orang urban: kesepian and insecurity. Tokoh utama terkesan depresif, mengingatkan saya pada karakter di beberapa buku Murakami lainnya, seperti Norwegian Woods dan 1Q84. Sesaat setelah membaca tuntas buku ini, saya mengecek review di goodreads. Dang! Saya setuju pada salah satu reviewer yang mengatakan bahwa Murakami recycles the same ingredients for his cookings.
Sekarang, saya mikir kembali, apakah perlu membaca karya-karyanya yang lain? - allysamembagikan kesan4 tahun yang lalu
💧Menyentuh
Kutipan
- Dmitry Babenkomembuat kutipan5 tahun yang lalu
But there are countless things in the world for which affection is not enough. Life is long, and sometimes cruel. Sometimes victims are needed. Someone has to take on that role. And human bodies are fragile, easily damaged. Cut them, and they bleed. - Gede Wahyu Adi Pramanamembuat kutipan6 tahun yang lalu
Jealousy—at least as far as he understood it from his dream—was the most hopeless prison in the world. Jealousy was not a place he was forced into by someone else, but a jail in which the inmate entered voluntarily, locked the door, and threw away the key. - ;membuat kutipan6 tahun yang lalu
the steam that rose from her espresso.
