Dari Hukum Memakai Cadar hingga Hak Istri yang Ditalak Tiga. Islam Q & A

Ia mengakhiri shalat tanpa menyempurnakan dua kali salam.

Mengapa kita harus lebih berhati-hati dalam menerima hadis, padahal para ulama telah menyeleksi hadis dari perawi yang dianggap adil dan teliti?

Fitrah saya telah diasah dan dipertajam oleh pembacaan Al-Quran yang terus-menerus serta kecintaan saya yang tulus kepada wahyu yang diberkati ini.

Ulama kita telah cukup bersusah payah dalam mengontrol dan menyeleksi hadis-hadis seperti itu. Mereka mencurahkan perhatian sepenuhnya pada apa yang dinukilkan dari setiap perawi yang dianggap adil dan teliti, dan tidak sekali-kali akan membuangnya begitu saja.
Walaupun demikian, kita harus lebih berhati-hati. Di bidang persaksian, misalnya, kita tidak akan dapat menjaga nyawa manusia, kehormatan, dan harta mereka kalau hanya dengan berdasarkan kesaksian satu orang, siapa pun ia dan bagaimanapun terhormatnya. Kita meminta paling sedikit dua orang atau empat orang dalam menetapkan sesuatunya. Tentunya, agama Allah jauh lebih penting daripada dunia manusia!

Adalah sangat penting untuk membedakan antara hukum-hukum yang ditetapkan berdasarkan nas Al-Quran dan yang ditetapkan berdasarkan hadis-hadis ahad atau qiyas (analogi) para fukaha. Sebabnya ialah, seseorang yang mengingkari apa yang ditetapkan oleh Al-Quran, ia langsung dianggap kafir. Adapun yang mengingkari selain itu, akan dilihat dulu alasannya. Tak ada seorang imam mujtahid, kecuali ia mempunyai pendapat-pendapat yang tidak sejalan dengan beberapa hadis sahih. Hal itu disebabkan oleh pelbagai alasan yang dapat diterima, sehingga banyak orang bersedia mengikutinya.

Namun, kami sama sekali tidak merasa terganggu dengan adanya perbedaan pendapat

Mengapa timbul perbedaan pendapat tentang suatu hadis?
Kalaupun timbul persoalan sekitar suatu hadis, hal yang dipertanyakan ialah: Apakah memang benar Rasulullah mengatakannya, atau tidak?

Kita mengetahui bahwa para nabi semuanya menyampaikan perintah-perintah Allah. Oleh karena itu, kita tidak merasa heran ketika membaca firman-Nya, Siapa saja yang menaati Rasul, ia telah menaati Allah … (QS Al-Nisâ’ [4]: 80). Juga firman-Nya, Katakanlah, jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad Saw.), niscaya Allah akan mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu … (QS Âli ‘Imrân [3]: 31).
Rasul memiliki hak untuk ditaati oleh kita. Oleh sebab itu, kita mempelajari sirah (riwayat hidup)nya agar kita mempraktikkan cara-caranya, mengikuti jejaknya, dan meneladaninya dalam apa saja yang ia kerjakan atau yang ia tinggalkan.

Yang penting ialah, kita mengenali misi kita dengan benar dan menerapkannya atas diri kita sendiri dengan tulus. Kemudian, menyampaikannya kepada seluruh manusia sebagai ajaran samawi (dari Allah Swt.) yang tidak dicemari oleh kotoran-kotoran bumi yang dapat menyebabkan menjauhnya orang-orang yang masih memiliki fitrah yang sehat.

Pada masa sekarang, kerasulan Muhammad Saw. kembali menghadapi tantangan tak bermoral yang ditujukan secara bersama-sama oleh zionisme, salibisme dan komunisme."