Katakan kepadanya apa yang membuat Anda frustrasi.
Sepakatilah pada bingkai waktu untuk dipenuhinya permintaan-permintaan Anda.
Berhentilah mengulang-ulangi.
Nyatakan kebutuhan-kebutuhan Anda, lalu berhenti dan simaklah tanggapan dari suami/istri Anda.
Carilah masukan dari pasangan Anda. Mungkin dia memiliki ide yang lebih bagus.
Hindari pernyataan-pernyataan dengan kata “kau, kamu,” yang menyebabkan penolakan dari pihak lain.
Apakah solusinya atau konsekuensinya bila dia tidak mempertimbangkan perbuatannya yang tidak dipikirkan?
Apakah yang sedang Anda lakukan ini adalah untuk memperbaiki citra diri Anda sendiri?
Apakah Anda memberikan penghargaan pada diri Anda sendiri atas prestasi dalam mencapai tujuan-tujuan Anda pada basis hari demi hari?
Apakah Anda ingin bahagia?