Khalid Muhammad Khalid

“Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan” (QS AlAn‘âm [6]: 124).

Tiba-tiba dia pun muncul! Dia hadir dalam momen yang paling indah membawa kegembiraan dan kebahagiaan. Tidaklah kaum Quraisy melihatnya muncul, kecuali suara mereka bergemuruh mendengungkan satu kalimat yang sama, seolah mereka berjanji sebelumnya satu sama lain, “Itu dia Al-Amin Muhammad. Kami ridha dengan keputusannya!”

Nabi sama sekali tak mencari jalan keluar dari persoalan pelik ini karena hati dan akalnya selalu terjaga dan siap untuk melakukan pekerjaan secara tepat dan sempurna

Lalu, apa sesungguhnya inti dari manhaj yang beliau pegang? Intinya adalah taufiqi (kompromi)!

Ya, metode yang digunakan Rasulullah Saw. pada hari tahkim adalah metode taufiqi.

Kelak, ciri khas yang paling menonjol dalam manhaj Rasulullah Saw. adalah manhaj taufiqi yang memiliki karakter moderat, bersahaja, dan bijak.

demikian pula Kami

menjadikan kamu (umat Islam) sebagai “umat pertengahan” (QS Al-Baqarah [2]: 143).

Allah Swt. berfirman kepada Nabi Saw., Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab, marilah kita menuju kepada suatu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tak menyembah selain Allah dan tak menyekutukan Dia dengan sesuatu pun, dan kita tak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah” (QS Âli ‘Imrân [3]: 64).

Mereka berkata, “Beliau adalah orang yang paling bagus telapak tangannya, berani hatinya, jujur bicaranya, lembut perangainya, dan mulia pergaulannya.

Beliau pula orang yang selamanya tak pernah membenci apa pun dan siapa pun karena alasan pribadi.