Mau tahu tentang ketololanku yang paling memalukan? Aku pernah berselingkuh. Dengan lelaki yang pernah jadi pacarku, sekaligus yang pernah memberiku luka karena dia memilih menikah dengan perempuan yang memintaku jadi wedding organizer-nya. Bodoh, kan? Sangat. Keterlaluan. Karena aku sampai berani mengorbankan Adra—lelaki yang kecintaannya padaku mungkin hanya mampu disaingi tokoh utama dalam film-film drama—demi hubungan semu yang nggak menjanjikan apa-apa selain sensasi debar jantung. Tolol kuadrat kalau aku nggak segera sadar untuk menyudahi semuanya. Dan memperjuangkan kembali cinta Adra yang telanjur pecah.
Masalahnya, Adra tidak setolol aku! Dia menolak! Haruskah aku menyerah? Oh, andai saja aku diberi kesempatan untuk mempersembahkan sebuah perkawinan yang luar biasa baginya (dan bagiku…).