Tak ada yang bisa menebak takdir. Pun hanya takdir perkenalan kita.
Hidup seseorang bukan bergantung pada seberapa hebat manusia itu melindungi raganya, melainkan pada takdirnya.
Jika ia belum ditakdirkan mati, maka ia takkan pernah mati. Bahkan ajal tidak mampu membuat Mada berhenti mencintai seorang perempuan.
Dalam sisa waktu empat puluh hari rohnya di dunia, ia terus memperjuangkan perasaannya.