sherenagayomembuat kutipan5 tahun yang lalu
enggak ditanami. Kata ayah, sih, tanah milik desa, dan karena tak mungkin dijual kepada pengembang perumahan seperti tanah-tanah di sekitarnya, akhirnya menjadi lahan gersang. Tanah ini sekarang ditumbuhi rumput tebal. Di sinilah kami bermain layang-layang dengan bebas.
Awalnya aku kesulitan memainkan layanglayang karena baru pertama kali mencoba. Kulirik anak laki-laki yang bermain layang-layang di sampingku. Terampil sekali memainkan layanglayang, batinku. Aku pun mencoba mengikuti cara anak laki-laki itu. Berulang kali layang-layangku jatuh. Tapi aku tak putus asa.
Anggi malah lebih kacau. Layang-layangnya enggak terbang juga meski dia terlihat sibuk sejak tadi. Eh, ternyata teman sekelasku ini sedang berusaha mengatasi benang layang-layang yang ruwet dan berbelit-belit mengikat tubuhnya. Aku geli sekali melihat wajahnya yang berkeringat terkena sinar matahari. Kualihkan pandangan kepada adikku, Indri. Dia sedang garuk-garuk kepala
  • Gabung atau masuk untuk berkomentar
    fb2epub
    Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)