Pekerjaan itu menjelaskan mengapa ia tak pernah bisa bicara dengan pelan. Jika bicara biasa, ia seperti marah. Jika marah, ia seperti murka. Volume suaranya telah
ter-set secara otomatis pada skala di atas lima. Tak bisa dikecilkan lagi. Hal ini sudah menjadi semacam default baginya. Semacam bawaan dari pabrik.