Aep Hamaramembuat kutipan7 tahun yang lalu
(1) orangtua di rumah melalui dongeng sebelum tidur, kemudian melalui nasihat rutin atau khusus sehubungan dengan event-event penting, misalnya, ketika akan berangkat merantau, dalam proses memilih jodoh, ketika memulai hidup rumah tangga, atau akan menduduki suatu jabatan; (2) guru di sekolah, berupa pelajaran ilmu akhlak atau budi pekerti. Pelajaran ilmu akhlak di sekolah pada umumnya lebih berpengaruh pada aspek kognitif, dan kurang menyentuh aspek afektif. Akan tetapi, disiplin sekolah yang bermuatan nilai akhlak, meski bisa jadi tidak disukai oleh murid, memiliki pengaruh yang cukup besar dalam diri si murid, sekurang-kurangnya masuk ke alam bawah sadar; (3) ulama atau orang bijak setiap selesai shalat atau dalam pengajian, atau dalam pertemuan khusus; (4) cendekiawan melalui forum diskusi; (5) melalui literatur yang terprogram; dan (6) bisa juga diperoleh dari peristiwa yang mengesankan hatinya yang kemudian dijadikan pelajaran.

Internalisasi Nilai pada anak menurut Prof. Achmad Mubarok M.A

  • Gabung atau masuk untuk berkomentar
    fb2epub
    Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)