Seri Kisah-kisah dalam Al-Quran jilid 2 : Tentara Para Malaikat
Beberapa orang Yahudi dari Kabilah (suku) Bani Nadhir dari beberapa orang Arab dari Kabilah Bani Wa'il menuju ke Mekah. Mereka mendatangi para pemuka masyarakat Quraisy. Ada Apakah gerangan? Ternyata mereka berunding untuk menghancukan kaum Muslimin. Orang-orang Bani Nadhir itu terus menghimpun kekuatan, mengajak kabilah-kabilah Arab lainnya untuk bersekongkol memusuhi kaum Muslimin. Dibujuknya pula Kabilah Bani Ghatafan, sebuah suku yang besar, juga Kabilah Bani Quraidzah yang bermukim di Madinah. Semuanya sepakat untuk mengeroyok kaum Muslimin dalam peperangan yang sudah ditentukan waktunya. Rasulullah mendengar juga tentang kesepakatan itu. Namun, beliau tidak mempercayai begitu saja. Kemudia diutuslah dua orang Muslim untuk mendatangi permukiman Kabilah Bani Quraidzah. Dua utusan itu melaporkan kepada Rasulullah, bahwa kaum Muslimin benar-benar menghadapi musuh dari beberapa golongan sekaligus. Mereka disebut pasukan Ahzab. Gabungan kekuatan tentara Ahzab itu mencapai 10.000 orang, sedangkan kaum Muslimin hanya 4.000 orang. Rasulullah berunding dengan para sahabat untuk menentukan siasat perang. Salman Al Farisiy, salah seorang sahabat mengusulkan untuk membuat parit pertahanan. Bagaimana kisah selanjutnya? Kisah menarik ini terangkum dalam buku ke-29 seri Kisah-kisah dalam Alquran ini. Di dalam buku ini diceritakan pula duel antara Ali bin Abi Thalib dengan Amr bin Abdu Wudd. Sungguh merupakan kisah yang patut diteladani oleh anak. Sejarah perjuangan Rasulullah dan kaum Muslimin menghadapi pasukan tentara Ahzab yang jumlahnya berlipat ganda. Melalui buku ini anak dapat menyelami sejarah ini dan mengambil hikmah kebenarannya.