bookmate game
Buku
Salim Said

Dari Gestapu ke Reformasi

Salim Said adalah mantan wartawan dengan pengalaman panjang, juga pakar terkemuka tentang masalah militer di Indonesia yang kemudian memasuki dunia akademis sampai meraih derajat Ph.D. di AS. Ketajaman analisis dan kekayaan informasi penulisnya jelas terlihat pada buku yang ada di tangan Anda sekarang ini.
— Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Guru Besar Sejarah dan mantan Ketua PP Muhammadiyah.

Membaca buku Prof. Salim Said ini sungguh memberikan pemahaman baru bagi saya tentang perjalanan sejarah Indonesia, khususnya menjelang pemberontakan PKI, dan perjalanan bangsa Indonesia semasa Orde Baru. Buku ini sangat baik untuk dibaca oleh para perwira TNI maupun pemimpin-pemimpin muda Indonesia umumnya. — Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan

Kesaksian Salim Said ini tidaklah sekadar mengisahkan berbagai peristiwa yang telah dilalui bangsa, tetapi dengan simpatik dan kritis juga menjelaskannya. Maka, sebuah buku yang mengasyikkan dan mencerdaskan pun kini telah bisa dinikmati. — Prof. Dr. Taufik Abdullah, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
766 halaman cetak
Pemilik hak cipta
Mizan
Sudahkah Anda membacanya? Bagaimanakah menurut Anda?
👍👎

Kesan

  • Supriadi Supriadimembagikan kesan5 tahun yang lalu

    Kaya apa bukanya apa banyar

  • Ahmad Paturusimembagikan kesan4 tahun yang lalu
    👍Layak dibaca

    Sedikitnya buku ini mampu membuka tabir Gestapu di tahun 1965

  • b2266160903membagikan kesan7 tahun yang lalu
    🎯Bermanfaat

Kutipan

  • Bagus Riadimembuat kutipan5 tahun yang lalu
    Seandainya Sukarno cepat mengutuk dan membubarkan PKI, ada kemungkinan pembantaian dan pembersihan tidak sedramatis dan setragis seperti yang kemudian terjadi.
  • vp8cqkdn4membuat kutipan4 bulan yang lalu
    Ketika Ruth McVey berada di Jakarta, PKI mengundangnya untuk memberikan ceramah pada Akademi Politik Ali Archam. Konon, Ruth amat bangga dengan undangan tersebut.
    Saya sendiri secara kecil-kecilan pernah terlibat dalam diskusi mengenai garis pemikiran Paper tersebut. Dalam sebuah kesempatan jumpa Ben Anderson di rumah Soe Hok Gie yang terletak di Jalan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada 1967, saya sempat beradu argumentasi dengannya. Saya katakan kepada Ben bahwa kalau dia berada di Jakarta dari 1963 hingga Oktober 1965, seperti saya, dan dengan saksama mengikuti perkembangan politik, akan sulit sekali baginya untuk tidak melihat bahwa PKI memainkan peran penting di balik Gestapu.
  • vp8cqkdn4membuat kutipan4 bulan yang lalu
    Analisis dari Amerika itu banyak diwarnai oleh keahlian Ben Anderson yang sebenarnya lebih menonjol sebagai ahli budaya Jawa. Dengan pengetahuannya mengenai budaya Jawa, dia melihat para perwira Diponegoro yang melawan jenderal-jenderal mereka di Jakarta itu lebih digerakkan oleh sistem nilai budaya Jawa daripada motivasi politik. Tapi, jika memang demikian halnya, para perwira tersebut telah menjadi korban manipulasi Biro Khusus PKI. Adalah Biro Khusus PKI yang memberi bungkus dan motivasi politik terhadap ketidakpuasan para perwira di Jawa Tengah itu. Dengan kata lain, Gestapu merupakan pertemuan kepentingan PKI dan para perwira di Jawa Tengah yang tidak puas kepada para pimpinan Angkatan Darat.

Di rak buku

fb2epub
Seret dan letakkan file Anda (maksimal 5 sekaligus)